01 April 2012

Dunia Pendidikan Menjadi Harapan?


Dunia Pendidikan Menjadi Harapan?
Oleh: Emy Hajar Abra
Wajarkah kita berfikiran jikalau kemudian para pemimpin dan para ilmuan kita makin menghilang dan menipis?, bagaimana tidak, Dalam 1 bulan saja kasus kekerasan lebih dari 5 kasus yang dapat kita ketahui dari berbagai media, tambah lagi dengan kasus pergaualan bebas,criminal lain, dan putus sekolah, tambah yang lebih memalukan adalah perlakuan kotor justru dating dari pihak guru, dari kekerasan fisik dari guru,perlakuan seksual guru pada siswanya,guru meminta uang paksa pada muridnya,dll,jelas hal ini sangat memakuakn,lalu siapa yang akn dijadikan panutan kalau saja duni pendidikan kita makin mencorengkan perilaku kotor demikian. jumlah itu kian membengkaka dan membuat geleng-geleng kepala, ada lagi ketika  pelajar  perempuan mengeroyok teman sekolahnya demi memperlihatkan kekuatan geng yang sekolahnya.hal ini jelas sanagt ironis dan memaluakn, seakan tanpa etika, moral, agama,adap yang membentengi hidup mereka. Itu baru satu kasus dari beribu kasus yang terlihat maupun tidak terliahat.
Jelas hal ini menjadi sekian kasus yang ditangani oleh pemerintah pada urutan terakhir melihat kasus Negara yang kian rumit, lebih lagi beebrapa bulan kedepan pemilu mulai berjalan, tentu hal ini sangat kecil kemungkinannya untuk diperhatikan, masih ada pemilu, ekononi,korupsi,criminal,dll yang harus ditangani pemerintah, namun kalu lebih disadari lagi semuan itu mungkin tidak sulit dan seakan menjadi gunung es bagi permasalahan Indonesia, hal ini jelas berawal dari sebuah akhlak manusia itu sendiri, bagaiman mungkin harapa itu besar bagi kader bangsa ini kalau akhlak dari tataran siswa saja sudah memuncak, beluam lagi pada kalangan mahasiswa yang kurang diekspos oleh media, oleh karna itu ada beberapa hal penting dalam perwujjudan bengsa yang berniali moral pada kadernya, diantaranya:
a.       Pengawasan yang kuat dari pihak sekolah, yang mana pengawasan ini bukan hanya berada pada internal sekolah atau kampus saja namuan ada beban moral ynag dibawa ketika berada di luar sekolah berupa pengawasan eksternal, hal ini bukan tidak mungkin dilakuakn oleh pihak sekolah kalau saja beban moral untuk Indonesia itu ada
b.      Pelajaran yang dibawa oleh pihak sekolah ataupun kampus bukan hanya pendidikan teori dan materi saja, namaun aplikasi dan perna aktif ketika materi itu dibawakan harus ada sosialisasi yang jelas disertai dampak yang dapat difahamia
c.       Peran agama adalah pondasi awal dan dirasa sangat penting bagi beberapa pengamat sosiolog dan agamawan, hal ini buakan hanya membebani slah satu agama saja namun semua agama yang diakui dinegara ini, peran agama ini dinyatakan lebih berfungsi jikalau orang tua ataupu sekola itu benar benar memehamai dan yakian akan suatu sangsi dunia dan akherat
d.      Peran pemerintah jelas menjadi tanggunag jawab terbesar dalam sebuah Negara, dan peran ini dapat berupa sangsi yang kuat agar dapat menjalankan fungsi hukum yaitu bersifat efek jera, hukuman dari pemerintah yang kemudian dilaksanakan oleh penegak hukum harus benar-benar dilakuakn demgn konsisten agar efek jera itu ada.
e.       Pola pikir yang baik adalah sumber dari perlakuakn yang akan dilakuakn, dalam artian Seseorang harus memepunyai pole pikir yang jernih dan baik dalam memahami sesuatu, hal ini dapat menjadi sumber ketika seseorang akan melakuakn sesuatu jelaslah memahami apa dampak yan g akan terjadi secara kecil sampai besar kelak
f.       Perlakuak keras berupa teguran dan sangsi haruslah lebih keras lagi diberikan  bagi pihak pendidik yang jelas haruslah menjadi teladan bagi semua kalangan, termasuk masyrakat disekitar.
Semua kalangan menjadi tangguang jawab atas segala yang terjadi di Indonesia, Indonesia rapuh dan rusak juga karna rakyat dan pemerintah, begitupuan Indonesia bagus dimata dunia tak lain adalah karan rakyat dan dukukangn pemerintah,sekarang tinggal pilihan Indonesia,buakn kapan lagi pertanyaan yang pantas demi kemajuan , tapi lebih pada kata yang bersifat otoriter, yaita sekarang Indonesia harus lebih baik karna kamu!
                       

Tidak ada komentar: