Dunia
Pendidikan Menjadi Harapan?
Oleh:
Emy Hajar Abra
Wajarkah
kita berfikiran jikalau kemudian para pemimpin dan para ilmuan kita makin
menghilang dan menipis?, bagaimana tidak, Dalam 1 bulan saja kasus kekerasan
lebih dari 5 kasus yang dapat kita ketahui dari berbagai media, tambah lagi
dengan kasus pergaualan bebas,criminal lain, dan putus sekolah, tambah yang
lebih memalukan adalah perlakuan kotor justru dating dari pihak guru, dari
kekerasan fisik dari guru,perlakuan seksual guru pada siswanya,guru meminta
uang paksa pada muridnya,dll,jelas hal ini sangat memakuakn,lalu siapa yang akn
dijadikan panutan kalau saja duni pendidikan kita makin mencorengkan perilaku
kotor demikian. jumlah itu kian membengkaka dan membuat geleng-geleng kepala,
ada lagi ketika pelajar perempuan mengeroyok teman sekolahnya demi
memperlihatkan kekuatan geng yang sekolahnya.hal ini jelas sanagt ironis dan
memaluakn, seakan tanpa etika, moral, agama,adap yang membentengi hidup mereka.
Itu baru satu kasus dari beribu kasus yang terlihat maupun tidak terliahat.
Jelas
hal ini menjadi sekian kasus yang ditangani oleh pemerintah pada urutan
terakhir melihat kasus Negara yang kian rumit, lebih lagi beebrapa bulan
kedepan pemilu mulai berjalan, tentu hal ini sangat kecil kemungkinannya untuk
diperhatikan, masih ada pemilu, ekononi,korupsi,criminal,dll yang harus
ditangani pemerintah, namun kalu lebih disadari lagi semuan itu mungkin tidak
sulit dan seakan menjadi gunung es bagi permasalahan Indonesia, hal ini jelas
berawal dari sebuah akhlak manusia itu sendiri, bagaiman mungkin harapa itu
besar bagi kader bangsa ini kalau akhlak dari tataran siswa saja sudah
memuncak, beluam lagi pada kalangan mahasiswa yang kurang diekspos oleh media,
oleh karna itu ada beberapa hal penting dalam perwujjudan bengsa yang berniali
moral pada kadernya, diantaranya:
a. Pengawasan
yang kuat dari pihak sekolah, yang mana pengawasan ini bukan hanya berada pada
internal sekolah atau kampus saja namuan ada beban moral ynag dibawa ketika
berada di luar sekolah berupa pengawasan eksternal, hal ini bukan tidak mungkin
dilakuakn oleh pihak sekolah kalau saja beban moral untuk Indonesia itu ada
b. Pelajaran
yang dibawa oleh pihak sekolah ataupun kampus bukan hanya pendidikan teori dan
materi saja, namaun aplikasi dan perna aktif ketika materi itu dibawakan harus
ada sosialisasi yang jelas disertai dampak yang dapat difahamia
c. Peran
agama adalah pondasi awal dan dirasa sangat penting bagi beberapa pengamat
sosiolog dan agamawan, hal ini buakan hanya membebani slah satu agama saja
namun semua agama yang diakui dinegara ini, peran agama ini dinyatakan lebih
berfungsi jikalau orang tua ataupu sekola itu benar benar memehamai dan yakian
akan suatu sangsi dunia dan akherat
d. Peran
pemerintah jelas menjadi tanggunag jawab terbesar dalam sebuah Negara, dan
peran ini dapat berupa sangsi yang kuat agar dapat menjalankan fungsi hukum
yaitu bersifat efek jera, hukuman dari pemerintah yang kemudian dilaksanakan
oleh penegak hukum harus benar-benar dilakuakn demgn konsisten agar efek jera
itu ada.
e. Pola
pikir yang baik adalah sumber dari perlakuakn yang akan dilakuakn, dalam artian
Seseorang harus memepunyai pole pikir yang jernih dan baik dalam memahami
sesuatu, hal ini dapat menjadi sumber ketika seseorang akan melakuakn sesuatu
jelaslah memahami apa dampak yan g akan terjadi secara kecil sampai besar kelak
f. Perlakuak
keras berupa teguran dan sangsi haruslah lebih keras lagi diberikan bagi pihak pendidik yang jelas haruslah
menjadi teladan bagi semua kalangan, termasuk masyrakat disekitar.
Semua kalangan
menjadi tangguang jawab atas segala yang terjadi di Indonesia, Indonesia rapuh
dan rusak juga karna rakyat dan pemerintah, begitupuan Indonesia bagus dimata
dunia tak lain adalah karan rakyat dan dukukangn pemerintah,sekarang tinggal
pilihan Indonesia,buakn kapan lagi pertanyaan yang pantas demi kemajuan , tapi
lebih pada kata yang bersifat otoriter, yaita sekarang Indonesia harus lebih
baik karna kamu!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar